Minggu Pagi di Victoria Park: Nasib Rentan Buruh Migran
Di Balik Pakaian Trendi dan Enak Dipakai: Pengalaman Mengorganisasikan Pekerja Rumahan
Nama saya Ida Fitriany. Saya tinggal di sebuah desa di Ungaran, Kabupaten Semarang bersama suami dan anak–anak. Saya bekerja sebagai buruh rumahan sejak tahun 2010. Pekerjaan pertama saya adalah memotong benang yang menjuntai atau sisa benang yang ada di pakaian jadi atau disebut “mbatil”.[1] Waktu itu saya dibayar sangat kecil yaitu Rp 80…
Kesehatan & Keselamatan Kerja
BURUH BERBAGI PENGALAMAN DAN PENGETAHUAN
Nama saya Ida Fitriany. Saya tinggal di sebuah desa di Ungaran, Kabupaten Semarang bersama suami…
Nama saya Raga Wicaksono. Berasal dari Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Saya anak pertama dari empat…
Pada peringatan hari buruh internasional kali ini persoalan krisis ekologi sudah seharusnya dijadikan isu bersama.…