MAJALAH SEDANE

Memuat halaman...

Sedane

Majalah Perburuhan

‘Driver’ Ojol: ‘Order’ Ku Kejar, Celaka Ku Dapat

http://assets.kompasiana.com/items/album/2020/11/08/ojol-food-5fa7a0208ede4836b71dc012.jpg

Speak-speak Demi Citra

Pada 2019, Alvita Chen Senior Manager Corporate Affair Go-Jek, salah satu perusahaan aplikator terbesar, melakukan pelatihan kecelakaan lalu lintas di Bandung. Bekerjasama dengan ACT (Aksi Cepat Tanggap) dan Dinas Pemadam Kebakaran, pelatihan tersebut diperuntukan bagi URC (Unit Reaksi Cepat). URC merupakan unit organisasi yang dibentuk oleh para pengemudi untuk membantu kecelakaan-kecelakaan di jalan.

            Tentu saja aplikator akan memiliki prosedur standar tentang kecelakaan kerja di jalan, termasuk penyediaan asuransi kecelakaan. Mereka sadar betul bahwa jalanan merupakan ruang yang penuh risiko. Namun, menempatkan kecelakaan di jalan semata safety riding, tidak cukup mengatasi persoalan bahaya yang mengintai para driver.

            Menceramahi para driver tentang keselamatan di jalan merupakan tindakan konyol. Menurut driver yang saya temui, “Itu semua sudah saya pikirkan; tentang keselamatan saya dan konsumen, saya juga selalu hati-hati ketika bekerja. Karena saya mempunyai keluarga dan tidak mau celaka. Lagian kalau kecelakaan juga yang ribet keluarga bukan aplikator”.

            Para pengemudi telah menyerahkan tubuh, waktu, tenaga, handphone, kendaraan bermotor, data dan history perjalanan ke aplikator. Sementara aplikator mengabaikan bahaya yang mengintai para pengemudi sambil mempertahankan potongan 20 persen dari pengemudi, biaya sewa aplikasi Rp2000 dari pelanggan dan memasang iklan di berbagai lini.

# ojol