MAJALAH SEDANE

Memuat halaman...

Sedane

Majalah Perburuhan

Sipon, Wonder Woman dari Jagalan

Kabar duka. Dyah Sujirah yang akrab disapa dengan nama Sipon meninggal dunia pada Kamis, 5 Januari 2023. Sipon adalah istri dari seorang aktivis pro demokrasi, yang hilang diculik karena lantang menyuarakan perlawanan terhadap rezim otoriter Orde Baru melalui karya-karya puisinya.

Sipon menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Hermina Solo, Jawa Tengah setelah mendapatkan perawatan medis karena serangan jantung. Jenazahnya akan dikebumikan pada Jumat, 6 Januari 2023 di Surakarta.

Tulisan ini ditujukan untuk mengenang kehidupan Sipon saat kakinya kanannya diamputasi karena diabetes yang dideritanya pada tahun 2021.

*****

***

Wonder woman itu bernama Sipon. Bukan dari Hollywood, tapi dari kampung Jagalan yang padat di Solo. Istri dari penyair Wiji Thukul yang hilang diculik tentara karena penguasa tidak suka puisi-puisinya.

Hari ini wonder woman Jagalan makan siang bersama kawan-kawan di  palm ethnic resto di jalan Ronggowarsito.

Sipon muncul dengan langkah kaki mantab memasuki resto. Senyumnya mengembang sehangat matahari pagi.

Sipon duduk manis di sudut meja. Lalu melihat menu. Dia memilih oseng pare yg agak pahit. “Ini bagus untuk penderita diabetes” ujarnya. 

Penyakit diabetes yang diderita Sipon telah menyebabkan dia harus kehilangan kaki kanannya karena diamputasi. “Dokternya kaget luka operasi saya sebulan sudah kering, biasanya pasien diabetes butuh hampir enam bulan baru kering,” ujar Sipon.

Pasca operasi, Sipon menggunakan kursi roda untuk aktivitas di rumah dan ke rumah sakit. Rumah juga direnovasi menyesuaikan dengan kondisi Sipon. Tangga depan pintu masuk rumah dirapikan untuk bisa dilewati kursi roda. Tembok di sepanjang rumah dipasangi jalur pegangan besi agar bisa dipegang Sipon untuk latihan jalan menapak. Kamar mandi juga dirubah agar bisa digunakan oleh Sipon dengan kursi roda. Kamar tidur Sipon diletakan di tengah ruangan rumahnya yang kecil dekat dengan kamar mandi dan dapur. Fajar dan Wani tinggal di bagian atas ruangan. Ruang tamu yang mungil dengan triplek menjadi pembatas dengan tempat tidur.

Sipon dan keluarga harus beradaptasi dgn kehidupan ‘new normal’.Pelan tapi pasti keluarga beradaptasi. Sipon juga mulai melakukan aktifitas ringan di rumah dan berjemur. Sipon wonder woman tak bisa dikalahkan oleh kesulitan hidup.

Lalu tibalah peristiwa bersejarah itu. Sipon mendapatkan kaki palsu dari orang baik yang diupayakan sahabatnya. Sipon lalu membongkar kaki kanan yang kenakan kaki palsu. Beratnya mungkin sekitar 2 kilogram. Agar pas di pahanya, Sipon harus gunakan penyumpal semacam kaos kaki berwarna merah.

” ini saya jahit sendiri kaos kakinya, karena tidak ada yang jual kaos kaki seukuran paha saya.”

Sipon belum bisa menggunakan mesin jahit yang bertahun-tahun menjadi karibnya untuk membuat baju, sprei, badcover dan lainnya untuk dijual sebagai nafkah.

“Karena mesin jahitnya dioperasikan dengan kaki kanan yang sekarang sudah diamputasi” ujar Hastin Dirgantari sahabat Sipon yang selalu mendampingi.

Kedua kaki Sipon mengenakan sepatu kets berwarna biru yang serasi.

“Sepatu yg kanan dan kiri beda ukuran. Yang sebelah kanan utk kaki palsu no 41, yang sebelah kiri no 38. Jadi saya harus beli dua pasang sepatu dengan ukuran berbeda. Ini dua pasang saya beli Rp.300 ribu di pasar,” ujar Sipon.

Butuh upaya keras untuk bisa berjalan menggunakan kaki palsu.

“Pertama kali kenakan kaki palsu untuk berjalan, jantung saya berdebar-debar dengan keras. Saya seperti kena serangan jantung,” ujar Sipon sambil memegang dadanya.

Pelan-pelan Sipon sudah bisa berjalan kembali. Dunia menjadi makin luas. Sipon mencoba berjalan kaki ke pasar, belanja sayuran untuk dimasak. Sipon sekarang sudah masak sendiri dengan kompor gas.

“Orang-orang di pasar yg kenal saya langsung heboh, mereka memberi semangat dan kadang-kadang kuatir lihat saya berjalan,” ujar Sipon.

Keluar rumah dengan kaki palsu seperti ke pasar sudah bisa dilakukan. Secara fisik Sipon sudah beradaptasi, juga secara mental. Terbukti Sipon bisa mulai melakukan aktivitas di luar rumah. Hampir 1 tahun ini teritorinya hanya rumah dan rumah sakit. Kini, Sipon  sudah bisa ke pasar dan makan di restoran bersama para sahabat terkasihnya.

Sipon juga sdh mulai mencoba aktifitas baru seperti membuat cemilan kreasinya. Sahabat dan keluarga adalah konsumenya.

“saya  buat cemilan krispy dari cumi kering. Kata Hastin enak. Lalu saya buat dengan resep sendiri kelapa muda dicampur dengan beberapa bumbu dan bahan. Tapi nggak bisa tahan lama seperti cumi kering yang bisa sebulan bertahan lama,” ujar Sipon.

Saya lalu mengusulkan agar Sipon memproduksi cemilan tersebut untuk dijual guna mencari nafkah.  Pasar pertama adalah kawan dan sahabatnya.

“Saya bersedia menjadi sales dan menjualkan cemilan produksi Sipon. Nanti saya akan promosikan ke kawan-kawan di Jakarta untuk mulai beli dan borong cemilan buatan Sipon. Saya minta Fay Dirjen kebudayaan untuk borong, juga Faisol Riza yang di DPR. Semua pembelian harus bayar dimuka. Saya pesan 5 bungkus ya untuk promo” ujar saya.

Makanan mulai dihidangkan di atas  meja. Ririn Sefsani dengan baik hati mengambilkan makanan untuk Sipon.

Usai makan siang bersama, Sipon didampingi Hastin naik ke grabcar, membawa wonder woman dari Jagalan kerumahnya.

Sehat dan semangat selalu Mba Sipon, wonder woman dari kampung  Jagalan.

Solo, 24 November 2021

Wilson, Sahabat Keluarga Wiji Thukul

Penulis

Wilson Obrigados