MAJALAH SEDANE

Memuat halaman...

Sedane

Majalah Perburuhan

Siapa Bilang Kami Tidak Bisa PHK Orang Hamil? Kami Main Cantik Kok


Hari ini, Selasa 05 Juni 2018, buruh PT. Arnott’s Indonesia melakukan demonstrasi di depan kantor pusat perusahaan di Plaza Oleos di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta. Aksi ini mereka lakukan untuk menolak PHK sepihak yang dilancarkan oleh perusahaan terhadap ratusan buruh semenjak 8 Mei lalu.XSebelum aksi ke Jakarta, buruh Arnott’s yang bergabung dalam Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) telah melakukan berkali-kali aksi di depan pabrik PT Arnott’s di Kota Bekasi.
Berikut adalah wawancara yang dilakukan Majalah Sedane bersama Muhardi dalam sebuah kesempatan. Muhardi adalah Ketua FPBI tingkat pabrik PT Arnott’s dan merupakan salah satu korban PHK.

Sudah berapa lama kerja di PT. Arnott’s, Bung?

Sudah hampir 18 tahun saya menjadi buruh di PT Arnott’s. Saya bekerja di bagian mixer, membuat adonan untuk produk-produk Arnott’s.

Produksi Arnott’s apa saja?

Ada kue, wafer, dan makanan bayi, dengan merek seperti Good Time, Tim Tam, Promina, Astor. Ada juga untuk merek eskpor. Tapi Arnott’s juga memproduksi untuk perusahaan dan merek-merek lain.

Pasokan bahan bakunya dari mana?

Pernah berganti-ganti pasokan bahan bakunya, tergantung harga. Pasokan gula dari Wilmar Group. Dulu terigunya dari Bogasari, sekarang dari Falcon.

Berapa jumlah buruh di Arnott’s? Berapa buruh perempuan dan berapa buruh laki-laki?

Total buruh di Arnott’s ada 1150 orang. Itu dari level 2 sampai level 4. Maksudnya, dari buruh operator hingga kepala regu. Kalau Level 5 ke atas sudah merupakan bagian dari manajemen.
Kira-kira jumlah buruh perempuan 70 persen dan buruh laki-laki 30 persen. Semuanya berstatus pekerja tetap, dengan masa kerja bervariasi, mulai dari 1 tahun hingga 20 tahun. Namun setiap musim orderan tinggi (high sessions), total buruh bisa mencapai 3000 orang. Perusahaan akan mererekrut ribuan buruh baru dengan massa kontrak pendek, dua bulan hingga tiga bulan untuk mengejar target.

Musim orderan tinggi terjadi di bulan apa saja?

Biasanya musim orderan tinggi dimulai lima bulan sebelum lebaran. Kalau sudah masuk musim ini, perusahaan sibuk. Mesin jalan terus dari Senin sampai Minggu. Buruh dibagi dalam empat grup, dan bekerja dalam 3 shift secara bergantian. Dan seperti yang barusan di katakan, perusahaan akan merekrut lagi buruh untuk memaksimalkan produksinya.

Itu berpengaruh pada jam kerja yang panjang?

Jam kerja tetap normal 8 jam. Tapi beban kerja tinggi. Manajemen pernah mengatakan akan membuat target satu orang buruh harus bisa memproduksi 1 ton produk (kue, wafer, dll) per bulan.

Bagaimana kondisi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di pabrik?

Pernah terjadi bebera kecelakaan kerja di Arnott’s. Ada yang tangannya putus terkena mesin. Kalau tidak salah kejadiannya 2014. Korban tidak mendapat ganti rugi dan masalah sempat terkatung sampai dua tahun. Padahal saat itu perusahaan telah membuat Tim K3 di pabrik namun tim tidak bekerja dengan baik. Ada juga kasus ketika buruh sakit dan sudah diberi keterangan dokter, dipaksa masuk kerja oleh manajemen. Manajemen menyuruh orang menjemput buruh yang sakit di rumahnya.
Ventilasi udara di pabrik tidak baik. Banyak buruh yang mengeluh sesak nafas hingga mengalami masalah paru-paru. Kecelakaan kerja sepertinya sengaja didiamkan agar laporan K3 perusahaan baik. Kalau dalam laporan K3 selama lima tahun tidak ada kecelakaan kerja, maka Arnott’s dapat penghargaan dari induk perusahaannya, Campbell (Campbell Soup Company).
Selain itu, ada praktik di mana supir-supir yang membawa mobil trus untuk keperluan mengangkut bahan baku dan barang jadi, tidak mempunyai surat izin mengemudi. Supir-supir ini dipasok dari koperasi perusahaan, statsunya tidak dipekerjakan secara langsung oleh perusahaan. Manajemen seperti membiarkan situasi seperti ini.

Berapa upah yang diterima?

Upah yang kami terima masuk dalam Upah Minimum Sektoral (UMSK) makanan dan minuman. Tapi upah buruh kontrak kecil. Mereka juga tidak dapat tunjangan transportasi.

Bagaimana dengan hak-hak cuti buruh perempuan?

Kalau masalah cuti, misalnya hak cuti haid, meskipun diterangkan dalam peraturan perusahaan, jarang kawan-kawan buruh perempuan mau mengambil cuti karena ditekan oleh leader.

Bisa cerita, kenapa kawan-kawan terkena PHK?

Manajemen beralasan karena perusahaan kelebihan tenaga kerja dan produksi kurang laku terjual. Untuk itu perusahaan akan melakukan efisiensi. Namun justru yang kami saksikan berbeda. Produksi tetap berjalan. Bahkan ada departemen tertentu yang kekurangan tenaga kerja.
Malahan manajemen telah merekrut buruh kontrak yang akan siap dipekerjakan bulan Agustus nanti. Jumlahnya 200 orang. Mana aspek efisiensinya? Jelas ini merupakan upaya manajemen untuk pelan-pelan mengganti buruh tetap dengan buruh kontrak. Dengan memakai buruh kontrak, manajemen bisa dengan gampang melakukan PHK buruh kapan saja tanpa pusing memikirkan pesangon dan hak-hak lainnya.

Mulai kapan manajemen membuat keputusan PHK?

Sebenarnya ada tiga gelombang PHK yang bisa dibilang merupakan modus manajemen Arnott’s. Satu, pengunduran diri sukarela atau (PDS). PDS dibuka dari tanggal 8 Mei hingga 15 Mei dengan target yang mau mendaftar 300 orang. Tapi tidak banyak buruh yang mendaftar untuk mengundurkan diri. Karena kuota tidak tercapai, perusahaan kemudian membuka PDS gelombang kedua dari 16 Mei hingga 22 Mei. Karena lagi-lagi belum tercapai, manajemen mengelurkan surat, isinya penunjukan langsung nama-nama yang di-PHK.

Kawan-kawan buruh yang mengambil PDS sebenarnya tidak tahu-menahu juga. Ada juga yang ditekan oleh manajemen, diiming-imingi dapat pesangon besar.

Berapa total buruh yang dikenai PHK?

Ratusan. Tapi kami perlu mengecek lagi ke teman-teman serikat lain. Kami dari FPBI PT Arnott’s yang di PHK sekitar 73 orang. Dari jumlah ini 23 orang adalah pengurus tingkat pabrik FPBI.

Yang terkena PHK rata-rata sudah berapa tahun kerja?

Tidak tentu. Ada yang sudah 20 tahun bekerja terkena PHK, ada yang baru satu tahun bekerja juga sama, terkena PHK.

Di nama-nama buruh yang dikenai PHK ada ibu hamil?

Ya, ada, bung. Salah seorang ibu hamil, anggota FPBI, ikut ditawari surat pengunduran diri sukarela. Dia tidak mau, lantas dia dapat surat penunjukan PHK. Jelas ini melanggar undang-undang. Tapi pihak manajemen bilang, “siapa bilang kami tidak bisa PHK orang hamil? Kami main cantik kok.”

Pernah ada kasus PHK “massal” sebelumya di Arnott’s?

Pernah ada, terjadi antara tahun 2007 atau 2008. Waktu itu sama, hampir 1000 orang terkena PHK dengan alasan efisiensi. Tidak lama melakukan PHK, manajemen kemudian merekrut buruh kontrak yang muda-muda. Di tahun 2012 sewaktu peristiwa grebek pabrik, di mana serikat buruh secara bersama-sama merazia perusahaan-perusahaan yang menggunakan buruh kontrak dan outsourcing, buruh-buruh kontrak di Arnott’s kemudian diangkat menjadi buruh tetap.

Bagaimana tanggapan manajemen melihat perlawanan kawan-kawan?

Kami meminta berunding tanggal 30 Mei, tapi manajemen mengajukan waktu perundingan tanggal 6 Juni. Mereka mengundur waktu. Manajemen menghimbau kawan-kawan buruh yang bekerja untuk tidak ikut aksi bersama serikat melawan PHK.

Ada berapa serikat di PT Arnott’s?

Ada tiga serikat. Satu FPBI, dua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, dan satunya lagi Serikat Pekerja Mandiri Arnott’s Indonesia.

Bagaimana respon dilakukan oleh serikat atas PHK ini?

Kami memperkuat basis anggota untuk sama-sama menolak PHK sepihak dengan berbagai modusnya itu. Setiap hari kami melakukan aksi di depan pabrik Arnott’s di Bekasi dan buka bersama dengan kawan-kawan buruh. Beberapa kawan-kawan dari serikat lain ikut hadir, berorasi dan memberikan solidaritas di aksi ini. Aksi di depan pabrik pertama kali dilakukan tanggal 23 Mei, awal di mana kawan-kawan buruh yang menolak PHK diblokir tidak boleh masuk kerja. Kawan-kawan masuk kerja sebab di surat PHK sendiri dikatakan PHK baru berlaku tanggal 31 Mei.

Untuk solidaritas dari kawan-kawan buruh, kami melakukan beberapa cara. Pertama kampanye di media sosial. Ini untuk mendapat solidaritas yang lebih luas. Banyak dukungan dari kawan-kawan internasional atas kasus yang PHK yang kami hadapi. Kedua kami melakukan kunjungan ke basis-basis FPBI di pabrik-pabrik lain untuk meminta solidaritas terhadap kawan-kawan buruh yang di PHK. Godam (sayap aksi FPBI) Jakarta berencana menyumbang sedikit dari THR untuk membantu perjuangan kawan-kawan buruh Arnott’s. Ketiga, kami datang ke serikat-serikat lain yang anggotanya punya pengalaman di PHK, mengajak bersolidaritas untuk kasus PHK Arnott’s. Harapannya bisa ada aksi bersama tolak PHK. Istilahnya kami menjemput bola, menjemput solidaritas, berkunjung dan berdiskusi dengan kawan-kawan basis maupun serikat lain.

Kami juga sudah mengirimkan surat penolakan PHK. Tanggal 25 Mei kami mengirim surat penolakan PHK ke PT Arnott’s, Walikota Bekasi dan ke Dinasker. Kami juga sudah mengajukan dua kali surat perundingan dan manajemen mengundur terus jadwal perundingan. Rencananya tanggal 6 Juni kami akan berunding dengan manajemen. Sehari sebelum perundingan, tanggal 5 Juni, kami akan melakukan demonstrasi di kantor Arnott’s Indonesia di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan.

Penulis

Tim Redaksi