Kita bertemu dan berkumpul pada sebuah ruang, bukan ruang yang kosong. Pada setiap sudutnya, berisi cerita, kenangan, dan jejak tapak penanda perjuangan. Petang ini, adalah cerita tentang kawan-kawan yang telah mendahului berpulang, tapi obrolan kita bukan tentang kematian, ini adalah sebuah pesan tentang kehidupan. Kehidupan yang lebih baik, seperti yang kita harapkan.
Gambar-gambar penuh makna yang ada di hadapan kita, adalah wajah-wajah sejarah. Penuh dengan catatan tentang perjuangan kawan-kawan lama. Masih ada sejumlah kawan kita yang lain, yang masih bisa disebutkan: Kawan Beno Widodo dari KASBI, Jhon Silaban dari FPBI, Koswara, Bina Wuryanto dan Romli dari FSBKU, Prabowo dari SPN, Sebastian Manuputty dan banyak lagi.
Tapi, ini bukan tentang masa lalu, justru ini tentang masa depan yang akan kita tuju. Munir, Marsinah, Wartawan Udin, dan Wiji Thukul, seperti selalu kita ingat dan maknai dalam ingatan kita, mereka adalah pahlawan rakyat. Orang-orang baik dan pemberani yang menghabiskan waktu hidupnya, sepenuhnya untuk menolong orang-orang yang hidupnya rentan, dihajar kemalangan, dibombardir ketidakberuntungan. Buruh, kaum tani, orang-orang miskin di perkotaan, dan ibu-ibu yang kehilangan anak-anaknya.
Lalu, kita mesti belajar dari Fauzi Abdullah, tentang sikap rendah hati dan mau mendengar cerita buruh. Sepenuhnya mendengar cerita-cerita dari balik cerobong dan tembok pabrik yang kusam, sekusam hari-hari mereka. Atau, pelajaran apa yang akan kita petik dari selembar foto Ari Sunarijati, yang bertarung melawan kegelapan malam dan kegelapan lorong di hadapan buruh-buruh perempuan di tengah kecamuk rezim diktator Soeharto.
Keteladanan, contoh baik, pelajaran hidup, adalah milik semua orang yang mendedikasikan hidupnya untuk berjuang mengubah nasib kaum papa yang tidak beruntung. Mari kita pandang dengan penuh cinta dan kerinduan foto kawan-kawan kita. Kang Iman Sukmana (FSPM/Federasi Serikat Pekerja Mandiri), orang yang dengan tanpa lelah menggerakkan tradisi pendidikan maju di hadapan buruh-buruh hotel. Atau, bertanyalah pada Bung Eko Sumaryono, Sekum FSBMM (Federasi Serikat Buruh Makanan dan Minuman) yang berjuang melawan rasa sakit hingga Tuhan merengkuhnya. Bertanyalah pada Bung Fatkuroji (Oji) dan Bung Ikhsan Prajarani, dua Sekjen FSP2KI (Federasi Serikat Pekerja Pulp dan Paper Indonesia) yang mendahului kita karena sakit dan kecelakaan yang menimpanya. Mereka berdua, adalah buruh outsourcing dari Muara Enim yang gigih berjuang membangun serikat dari bawah. Merancang perlawanan dari balik dinding rumah kontrakan yang dingin.
Apakah ada yang ingin kita tanyakan pada Bung Dedi Sumiadi, Sekjen-2 dari PPIP (Persatuan Pegawai PT Indonesia Power) dan Bung Edi Lesmana, Ketua Umum FSPBI (Federasi Serikat Pekerja Bandara Indonesia), tentang perjuangan tak kenal menyerah untuk menyuarakan pentingnya kerja yang sehat, selamat, dan aman untuk kawan-kawannya di perusahaan BUMN?
Jangan lupakan juga, tentang keteladanan nan mulia yang kita dengar dan lihat dari Pak Maryono dan Pak Ratman, dua Pengabdi Bantuan Hukum dari YLBHI dan LBH Jakarta. Lalu, tengoklah pada api yang menyala dari anak muda bernama Riko Adi Lesmana, buruh muda yang mengayuh sepeda dari Yogya ke Jakarta sepanjang 551 km untuk menegaskan perlawanan pada Omnibus Law. Riko telah berpulang, ketika perjuangan hebatnya melawan kanker darah.
International Workers Memorial Day (IWMD) tahun ini, pantaslah kita menundukkan kepala, memberikan hormat yang tinggi dan senandung cinta yang setulus-tulusnya kepada mereka serta menyematkan sebuah rangkaian kembang pada pusara mereka. Mereka adalah Pahlawan Buruh. Di luar sana, ada banyak kawan-kawan yang telah berpulang mendahului kita. Kepada mereka, penghormatan itu kita alamatkan.
Mari menundukkan kepala sejenak, mengenang perjuangan mereka dan berjanji, untuk terus berjuang, mewujudkan yang belum selesai.
Tuhan Yang Maha Baik, berilah tempat terbaik untuk mereka, di sisi-Mu!
Catatan pendek dari peringatan International Workers’ Memorial Day yang diselenggarakan oleh Global Union Solidarity di Tangerang pada 29 April 2024.
Jika Anda menikmati membaca cerita ini, maka kami akan senang jika Anda membagikannya!