Pagi itu, Sabtu, 29 Juni 2024, betapa terkejutnya aku saat membaca pesan yang dikirimkan Bung Kiki melalui aplikasi Messenger yang terinstal di smartphone-ku. Bung Kiki mengabarkan, kamu (Triono) mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia pada pukul 02.30 dini hari. Pesan itu dikirim satu jam lalu, setelah Bung Kiki berkali-kali gagal menghubungiku lewat panggilan telpon di Messenger-Facebook.
Aku belum yakin dengan kabar duka tersebut dan berharap kabar itu tidaklah benar. Kupastikan kebenaran kabar meninggalnya kamu, dengan menelpon bung Juned, yang kutahu rumahnya tak jauh dari rumahmu. Betapa sedihnya aku, kabar meninggalnya kamu benar adanya. Aku tertegun dengan mata berkaca-kaca sembari mengingat semua kenangan kebersamaan yang pernah kita lakukan bersama.
Sekira taun 2006 (aku lupa tahun berapa persisnya) pertama kali kenal dengan mu. Tapi aku masih ingat betul kita dipertemukan di salah satu pabrik yang memproduksi sepatu Nike di Serang. Kita sama sebagai buruh dan kita sama-sama bergabung dengan Serikat Pekerja Nasional (SPN). Waktu itu, kita juga sama-sama belajar tentang hak-hak perburuhan, serikat buruh dan bagaimana cara kita merebut hak kita yang dirampas pabrik. Proses belajar itu membentuk cara kita berfikir dan mengubah kesadaran kita.
Hari ini, Jumat, 09 Agustus 2024, tepat empatpuluh hari kepergianmu bro Tri. Melalui tulisan ini aku ingin mengenangmu dengan bercerita pengalaman belajar dan berjuang bersamamu lebih dari sepuluh tahun lalu.
Learning Forum
Forum ini adalah forum diskusi rutin antar buruh yang ada di Kabupaten Serang yang dilakukan secara rutin di Sekretariat Serikat. Forum ini digagas oleh Almarhum Bung Prabowo bersama kawan-kawan DPC SPN Kabupaten Serang. Secara organisasi, forum ini bagian dari kerjasama DPD SPN Provinsi Banten dengan salah satu lembaga pemerhati perburuhan untuk penguatan serikat dengan pendidikan-pendidikan yang membangun kesadaran buruh.
Forum ini disambut baik oleh buruh anggota SPN karena metode pendidikan yang diterapkan memberikan kebebasan peserta untuk menuangkan ide dan gagasan dalam memperbaiki organisasi dan gerakan buruh, khususnya di Kabupaten Serang. Sayangnya, learning forum ini hanya berlangsung sekitar satu tahun. Padahal, banyak sekali kader-kader organisasi bermunculan dari forum ini, salah satunya kamu, Bro Tri.
Meskipun saat itu secara organisasi DPC SPN Kabupaten Serang tidak lagi bisa memfasilitasi aktivitas kegiatan forum belajar, kami tetap dan terus membuat ruang-ruang diskusi di manapun tempatnya. Di depan pabrik, kontrakan buruh, termasuk di rumahku.
Mungkin kamu masih ingat bro Tri, dengan didampingi kawan-kawan pemerhati perburuhan, kita melakukan diskusi secara rutin setiap dua minggu sekali di rumahku. Ada bung Entrex, bung Dedi, Bung Juned, Bung Kusnadi, Bung Asep, Mba Intan Indria Dewi, Bung Mahdum, Bung Ali, Mba Tatik, Mba Hana, Mba Mimin, Mba Hanafiah dan beberapa orang yang aku lupa namanya. Di forum tersebut kita selalu konsisten untuk belajar taat pada komitmen yang sama-sama kita buat. Di forum itu pula kita belajar untuk menghargai pendapat orang lain, berargumen dengan data dan analisa masalah, serta membangun solidaritas antar peserta. Pembelajaran ini yang mungkin tidak kita dapatkan di forum-forum belajar serikat buruh pada waktu itu.
Bro Triono, mungkin kamu masih ingat foto–foto di bawah ini :
Foto-foto di atas adalah aksi pertama kita dari forum belajar. Beberapa poster yang dibawa peserta aksi itu adalah poster hasil karyamu bro Tri. Tidak hanya poster, kamu juga berhasil mengkonsolidasikan kawan-kawan untuk tetap berani melakukan aksi dalam upaya menghadapi gelombang pemecatan dengan dalih krisis ekonomi di Amerika dan Eropa. Banyak kawan-kawan yang awalnya ragu dan takut untuk terlibat dalam aksi yang kita gagas, namun akhirnya banyak yang ingin terlibat karena melihat kegigihan kawan-kawan di forum belajar waktu itu. Dan kamu adalah orang yang paling gigih mengorganisir kawan-kawan yang lain untuk terlibat.
Forum Buruh Serang Banten ( FBSB )
Pasti kamu ingat bro Tri bagaimana kita juga membangun forum belajar yang lebih luas. Saat itu kita membangun Forum Buruh Serang Banten. Forum ini digagas bersama oleh kawan-kawan learning forum untuk menyatukan akar rumput yang memiliki latar belakang organisasi yang berbeda di wilayah Serang dan Tangerang. Bahkan FBSB juga mengajak kawan-kawan buruh yang tidak berserikat untuk terlibat belajar dan berdiskusi bersama. Dalam sebulan kita melakukan pertemuan satu hingga dua kali.
Di FBSB kita berkumpul, berdiskusi dengan membentuk lingkaran di angkringan atau di rumah siapapun dari peserta yang bersedia untuk memfasilitasinya. Setiap pertemuan, tidak kurang dari 15 orang yang hadir dalam pertemuan FBSB. Setiap kali pertemuan selalu ada gagasan-gagasan yang menarik untuk didiskusikan, seperti persoalan kondisi kerja di suatu pabrik, peraturan atau perundang-undangan baru, Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan solidaritas FBSB terhadap buruh di manapun berada. Seperti waktu itu kita bersolidaritas untuk buruh di Kamboja yang mengalami represi oleh aparat dan pemberangusan kebebasan berserikat.
FBSB ini juga pernah memelopori Mogok Daerah. Di mana pada waktu itu sekitar September 2012 Aliansi Serikat Buruh Serang mengintruksikan mogok daerah untuk menuntut kenaikan upah dan perbaikan kondisi ketenagakekrjaan di Kabupaten Serang. Saat itu FBSB menjadi wadah dari Serikat buruh untuk mengkonsolidasikan gerakan.
Saat itu kita terlibat secara langsung dan mengambil peran dalam aksi. Kamu pasti ingat bro Tri, dua hari sebelum mogok daerah, kita yang tergabung di FBSB membuat pertemuan terbatas untuk merancang dan menstrategikan aksi yang dikomandoi oleh Aliansi Serikat Buruh Serang. Hasil pertemuan itu, pada pukul 05.00 pagi, di depan gerbang tol Ciujung beberapa rombongan buruh melakukan aksi blokade jalan.
Aksi blokade tersebut dengan sengaja dilakukan sebagai strategi aksi untuk memobilisasi massa., mengajak buruh terlibat dalam aksi mogok daerah. Di depan pintu tol terjadi kemacetan sehingga buruh yang akan bekerja di wilayah Kawasan industry PT Nikomas Gemilang dan Kawasan Industry Modern mendapati aksi tersebut dan diajak untuk bergabung dalam aksi mogok nasional. Dengan hanya berbekal pengeras suara, TOA, beberapa kawan dari FBSB mulai melakukan orasi untuk menarik perhatian buruh dan masyarakat umum yang sedang melintas di jalur utama Jakarta – Merak tersebut. Tidak butuh waktu lama, beberapa pimpinan serikat buruh tingkat pabrik juga ikut terlibat melakukan orasi dan mereka mengajak anggotanya untuk ikut aksi pada hari itu.
Aksi di depan pintu tol Ciujung ini berlangsung cukup lama, dari pagi sampai siang hari. Satu hal yang menyebabkan peserta aksi mulai membubarkan diri karena ada ancaman dari pimpinan Aliansi SP/SB Serang, yang menyatakan tidak akan bertanggungjawab bila aparat membubarkan massa aksi di lokasi tersebut atau tidak ikut bersama rombongan Aliansi SP/SB ke Serang untuk menemui Bupati. Secara prinsip, kawan-kawan FBSB saat itu merasa kecewa dengan keputusan tersebut. Padahal dengan melakukan aksi blokade di jalur transportasi yang menghubungkan industri, jika dilihat secara politik gerakan sangat strategis. Bahkan mampu memberikan tekanan kepada kepala daerah untuk mau melakukan negosiasi karena aksi tersebut mampu menghambat arus barang dan jasa untuk masuk di pabrik-pabrik sekitar. Namun dengan bubarnya peserta aksi di lokasi tersebut, maka tekanan itu hilang dan hasil yang diharapan tidak akan maksimal.
Apa yang telah dilakukan oleh kawan – kawan FBSB adalah sebuah kisah heorik yang nyata-nyata memberikan warna tersendiri bagi gerakan serikat pekerja di wilayah Kabupaten Serang. Tidak bisa dipungkiri, adanya kenaikan upah pada tahun 2012 merupakan bagian dari kontribusi perjuangan kawan-kawan FBSB. Sebagai forum yang membebaskan atas sekat-sekat organisasi, FBSB telah menjelma menjadi forum gerakan yang menyatukan buruh untuk menjawab situasi kondisi Serikat Buruh yang terfragmentasi.
***
Itulah beberapa kenangan dan karya kita bersama bro Tri. Aku yakin apa yang kita dan kawan-kawan lakukan di forum belajar waktu itu membuat kita semua memahami arti penting perlawanan dan solidaritas sesama buruh. Dan itu kamu buktikan meskipun kamu tidak lagi bekerja di pabrik dan menjadi pengemudi ojek online (Ojol), kamu tetap melakukan pengorganisiran hingga membuat organisasi perjuangan untuk para ojol. Semoga semua karyamu menjadi penerang jalan mu di sana bro Tri. Alfatihah.
Selamat pagi kawan-kawan BWI yang saya cintai! Salam perjuangan! Perkenalkan, nama saya Sabri Bin Umar, buruh migran Indonesia dari Bone Sulawesi Selatan. Umur saya 30 tahun. Saya menempuh perjalanan 6.500 kilometer untuk hadir di sini[2], bertemu dengan anda semua. Melelahkan, tapi saya bahagia dan bersyukur. Saya masuk ke Tawau, Sabah, Malaysia ketika lulus sekolah dasar. […]
Dirampas Perusahaan, Diabaikan Lembaga Negara Perlawanan berlangsung. Saya pun keluar dari penjara. Di tengah perjuangan itu, satu per satu kawan kami wafat. Ketika tulisan ini dibuat jumlah kawan yang meninggal mencapai empatpuluh tiga orang. Kawan kami gagal tertolong. Semuanya tidak dapat mengakses layanan kesehatan karena BPJS Kesehatan diblokir. Kami pun tidak memanfaatkan layanan kesehatan mandiri […]
Mengendalikan Perlawanan Buruh Senin, 1 Mei 2017. Pemogokan dengan demonstrasi dimulai bertepatan dengan Hari Buruh Internasional. Demonstrasi diikuti pula oleh buruh dari perusahaan privatisasi dan kontraktor dan keluarganya. Beberapa di antara kami ada yang mengendarai sepeda motor, mobil dan ada pula yang berjalan kaki membawa keranda jenasah, sebagai tanda matinya keadilan. Tidak lupa kami menggunakan […]