MAJALAH SEDANE

Memuat halaman...

Sedane

Majalah Perburuhan

Pernyataan pers dari Presiden KCTU (Korean Confederation of Trade Unions)

“Pernyataan Pers ini dilakukan pada tanggal 10 Desember 2015”

Walaupun sejenak saya mungkin tidak dapat bersama-sama kalian, saya akan terus berjuang, sampai kita dapat menghentikan kebijakan perburuhan yang merugikan kaum buruh.

***

Pertama, izinkan saya untuk mengucapkan terimakasih kepada Ordo Joggye, bhiksu Joggye, dan seluruh pengikutnya yang telah mengalami ketidaknyamanan dan kesulitan yang besar selama 25 hari terakhir, ketika 20 juta nasib buruh Korea Selatan beristirahat dalam pelukan rahmat Buddha. Saya secara khusus sangat berterima kasih kepada Ordo Joggye dan Kuil Joggye, atas komitmen mereka untuk berjuang bersama kami agar dapat menghentikan kebijakan pemerintah yang merugikan kaum buruh, dimana kelangsungan hidup 20 juta buruh Korea Selatan bersandar.

Kemarin, pasukan polisi merangsek masuk ke dalam tempat yang suci, ke tanah kuil yang kudus tanpa ragu-ragu, meskipun mendapat kemarahan dan kekecewaan dari pimpinan Joggye. Ini adalah tindakan yang tidak dapat diterima. Tanggal 9 Desember kemarin akan dikenang sebagai hari yang memalukan, walaupun dengan kegilaannya pemerintah Repulik Korea membantah tindakannya tersebut.

Pemerintahaan Park Geun-hye telah mengerahkan ribuan polisi untuk menangkap saya. Saya bukan pembunuh, saya juga tidak melakukan tindak kejahatan. Saya tidak merampok atau menghasut kerusuhan.

Saya adalah seorang buruh yang dipecat.

Dalam kehidupan saya beberapa tahun terakhir, jauh di dalam lubuk jiwa, saya menyaksikan dan merasakan bagaimana mengerikannya pemecatan sewenang-wenang terhadap buruh. Anak-anak saya harus menanggalkan mimpi indah mereka. Kehidupan keluarga kami yang bahagia kini hancur tinggal kenangan.

Kami buruh yang dipecat sewenang-wenang, seperti rayap yang dipaksa berhamburan lalu dihempas menuju kematian. Belum cukupkah kawan-kawan saya yang sudah dipaksa untuk menyerahkan hidup mereka? Siapa yang salah atas semua ini?

Pemerintah mengatakan, kita harus tetap menjaga upah buruh serendah mungkin, dan memudahkan proses pemecatan, sebagai cara untuk merevitalisasi bisnis dan perekonomian. Apakah rencana pemerintah yang mengharuskan buruh mati, demi menghidupkan bisnis adalah kebijakan dan hukum yang adil?

Saya berjuang untuk menghentikan kebijakan perburuhan yang mundur dan merugikan buruh, kebijakan yang akan membuat buruh lebih mudah dipecat. Dan itulah kejahatan dari seorang buronan nomor satu di Korea, Han Sang-gyun yang ramai dibicarakan oleh semua orang di negeri ini. Apakah negara ini dalam keadaan normal?

Saya adalah presiden KCTU (Konfederasi Serikat Buruh Korea).

Banyak media massa yang hadir ini, yang tidak sabar mendapat berita tentang kami, telah banyak memelintir berita demi berita sepanjang beberapa hari terakhir. Media massa terus mengatakan jika KCTU hanyalah segerombolan elit buruh yang tidak punya legitimasi, yang tidak mewakili buruh-buruh tidak tetap yang diupah murah.

Benarkah itu?

9,8 juta buruh tidak tetap bekerja di negeri ini terus berjuang untuk bertahan hidup dalam rimba dunia. Melalui hari-hari mereka tanpa harapan, hanya berusaha untuk tetap bisa bekerja. Tapi Undang-Undang tentang buruh tidak tetap yang diajukan oleh pemerintah dan Partai Saenuri (Partai Perjuangan Baru, partai konservatif yang saat ini berkuasa di Korea Selatan) akan menghapus aturan pengangkatan buruh tidak tetap akan menjadi pekerja tetap setelah bekerja dua tahun, padahal itu adalah mimpi sederhana yang mereka miliki.

Pemerintah dan partai berkuasa juga sedang mencari cara untuk menghapus berbagai pekerjaan tetap melalui perluasan yang tidak diatur bagi perusahaan alih daya, ini adalah legalisasi untuk memperdagangkan buruh dan masyarakat.

Mereka juga akan mengajukan peraturan yang akan mewujudkan kenyataan dalam hidup kita, bahwa siapapun yang telah berusia 50 tahun, hanya dapat bekerja sebagai buruh tidak tetap melalui perusahaan alih daya.

Harusnya dipertanyakan, jika KCTU adalah serikat buruh yang berisikan elit buruh dan buruh-buruh tetap, kenapa kita bersusah-payah mengorganisir aksi massa dan akan melakukan pemogokan umum? Mengalami berbagai kerusakan parah akibat tindakan represif, ketika berjuang untuk menghentikan rancangan undang-undang jahat tentang buruh tidak tetap?

Mereka mengatakan bahwa kita telah melakukan protes dengan kekerasan pada tanggal 14 November. Kenapa mereka tidak bicara tentang penggunaan kekuatan negara untuk membubarkan protes dengan kekerasan. Sahabat kami seorang petani bernama Baek Nam-gi, saat ini terkapar di rumah sakit antara hidup dan mati, karena dijungkalkan aparat dengan meriam air yang mematikan hari itu. Kenapa tidak ada yang berbicara mengenai ini? Apakah saat protes Baek Nam-gi menggunakan pipa besi? Apakah dia bertindak kasar kepada polisi? Kenapa tidak ada satu pun yang mengambil tanggung jawab? Kenapa kita tidak mendengar satu kata pun permintaan maaf?

Apa alasan sebenarnya mencap KCTU sebagai organisasi kekerasan, dan Hang Sang-gyun sebagai pemimpin kuncinya, lalu mengancam kami dengan tuduhan penghasutan? Menahan dan memenjarakan ratusan orang yang terkait dengan satu protes bersama? Apakah itu hanya cara pemerintah untuk menutupi kekerasan brutal yang telah mereka lakukan?

Penjahat terbesar Korea zaman ini adalah pemerintahan Park Geun-hye! Merekalah yang bertanggung jawab atas hancurnya kehidupan rakyat biasa. Fakta ini menegaskan alasan mengapa sepanjang aksi massa pertama dan kedua, puluhan ribu orang yang tumpah ruah di jalanan, sambil berteriak “Kami tidak mau hidup seperti ini lagi!”

Tidaklah mungkin kebohongan dan kebiadaban pemerintah ini bisa terus ditutup-tutupi. Bahkan demokrasi formalistik yang kita punyai saat ini pun tengah di ambang kematian. Lalu kenapa tidak ada satu pun media massa yang berbicara tentang ini?

Setelah konferensi pers ini saya akan menyerahkan diri secara sukarela kepada polisi.

Surat perintah atas penangkapan dan penahanan pra-sidang telah dikeluarkan, dengan tuduhan pelanggaran UU Lalu Lintas dan Undang-Undang Demonstasi dan Berkumpul. Menurut skenario yang dituliskan pemerintah, saya tidak akan dapat menghindari penjara. Tidak, saya tidak akan menghindari penjara. Di pengadilan saya akan menunjukan dengan jelas betapa brutalnya tindakan kekerasan pemerintah, betapa tindakan itu melanggar hukum. Saya akan mencopot topeng berbunga dan menunjukan wajah sesungguhnya dari pemerintahan yang tidak adil ini, yang telah mempermalukan dan mengejek dirinya sendiri karena telah menuduh kita terkait dengan organisasi Negara Islam (ISIS), telah menuduh kita melakukan protes ilegal dan melakukan penghasutan.

Saya memperingatkan pemerintah!

Walaupun kalian melakukan tindakan represif yang tidak diketahui masyarakat luas kepada KCTU, dan memenjarakan presidennya, kebijakan perburuhan kalian, yang merugikan masyarakat tidak akan pernah berhasil.

Atas permintaan resmi para Chaebol (konglomerat Korea Selatan), pemerintahan dan Partai Saenuri terus berupaya untuk memperluas kebijakan upah murah dan pekerja tidak tetap, menghapus berbagai hambatan untuk memecat buruh dan melemahkan serikat buruh. Mereka juga menipu masyarakat dengan mengemas langkah-langkah tersebut ini sebagai cara untuk memperbaiki situasi perekonomian. Bahkan jika hadiah ini diberikan kepada Chaebol dengan mengemasnya dalam kertas pembungkus bernama ‘reformasi’, kebijakan pemerintah ini tidak akan pernah menjadi refomasi sesungguhnya dalam arti kata yang positif.

Dalam pemilihan umum dan pemilihan presiden mendatang, seluruh rakyat Korea akan mengirimkan vonis anti-buruh dan anti-rakyat kepada partai Saenuri, yang telah menunjukan dirinya berpihak kepada Chaebol sambil menghancurkan kehidupan buruh dan rakyat biasa.

Dalam rangka menghentikan kebijakan perburuhan yang merugikan, yang merupakan bencana tidak hanya bagi buruh tapi juga bagi seluruh rakyat Korea, KCTU akan mengambil tindakan yang lebih menakutkan bagi pemerintah dan akan melangsungkan pemogokan umum. Ini adalah harapan dari 20 juta buruh Korea dan merupakan tugas sejarah yang diserahkan pada kami. Kita akan melangsungkan pemogokan umum dengan dukungan masyarakat dan sebagai bagian dari perlawanan kolektif yang dilakukan oleh semua rakyat Korea.

Kepada partai oposisi, saya meminta beberapa hal berikut ini.

Dengan presiden yang berlagak sebagai komandan untuk mendorong kebijakan yang merugikan buruh, berapa lama lagi kalian akan tetap duduk di meja perundingan sementara situasi terus memburuk? Apakah begitu sulit bagi kalian untuk memutuskan di mana kalian berpihak, kepada para Chaebol dan modal atau bersama kami kelas pekerja?

Ketua partai dan juru bicara Majelis Nasional (Dewan Perwakilan Rakyat) telah mengumumkan beberapa kali sikap oposisi resmi partai, tapi masyarakat masih bertanya-tanya: seperti apa sikap oposisi kalian sesungguhnya? Inilah waktu yang tepat bagi kalian untuk menyatakan diri berhenti dari perundingan tentang reformasi Undang-Undang Perburuhan, pada sidang Majelis Nasional mendatang.

Rakyat Korea tidak akan mengampuni kalian jika bermain mata dan mencoba membuat kesepakatan lagi dengan pemerintah dan partai berkuasa.

Anggota KCTU yang tercinta!

Saya meminta maaf. Sebagai akibat dari tekanan negara, saya terpaksa meninggalkan kalian sebentar tanpa bisa menyelesaikan aksi pemogokan umum untuk menghentikan kebijakan perburuhan, tugas dan kehormatan yang telah kalian limpahkan kepada saya. Tapi, walaupun saya dipenjara hari ini, saya akan terus berjuang sampai kita berhasil. Saya akan terus berjuang di penjara dan di pengadilan.

Tidak banyak waktu yang tersisa menjelang pemogokan umum 16 Desember nanti. Pada hari itu, mari kita bersama-sama menunjukan bagaimana kekuatan dari pemogokan umum dan gerakan massa untuk menghentikan kebijakan perburuhan yang merugikan. Saya bertekad, walaupun di dalam penjara, saya akan mendengar berita tentang kesuksesan pemogokan umum dalam menghentikan kebijakan pemerintah.

Ini adalah pertarungan bersejarah, yang dapat dan harus kita menangkan. Lebih dari siapa pun, saya mempercayai kalian!

Kepada seluruh anggota yang gagah berani, yang bertarung untuk mempertahankan KCTU, saya mengirimkan cinta saya!

Mari kita pertahankan kehidupan 20 juta buruh Korea!
Lawan!

Han Sang-gyun

Presiden Konfederasi Serikat Buruh Korea

 

Penulis

Tim Redaksi