Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan hari buruh internasional tahun ini terpusat di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro. Menariknya, peringatan tahun ini disambut bukan hanya oleh buruh tapi juga petani, mahasiswa, hingga kaum muda di wilayah urban. Butuh kebesaran hati dari berbagai pihak untuk turun bersama ke jalan dan bekerjasama.
Di samping orasi dari berbagai wakil organisasi yang ikut-serta, Mayday dimeriahkan pertunjukkan musik. Sebuah band buruh tampil di atas mobil mobil komando. Mereka menghibur penonton, membawakan beberapa lagu yang mengangkat kesulitan hidup rakyat biasa.
Mereka mengakhiri penampilannya mengajak mengajak semua yang hadir untuk menyanyikan “Darah Juang.”
Peringatan Mayday berakhir sekitar pukul 17.00.
***
Perth
Reporter: Jimi
Jika di Indonesia Mayday ditetapkan sebagai hari libur, di Australia tidaklah begitu. Pada Selasa 1 Mei itu, orang tetap bekerja seperti biasa. Peringatan hari buruh baru dilakukan pada Minggu, 6 Mei 2018.
Di Perth, salah satu kota besar di bagian Barat Australia, pawai berlangsung di jalan-jalan kota. Dilanjutkan dengan semacam festival yang berlangsung di sebuah taman publik, Esplanade Park.
Para aktivis buruh memeriahkannya dengan membentangkan poster, membagikan lembar informasi. Tapi juga dengan membuka gerai kudapan dan panggung pertunjukan musik. Menarik pula untuk melihat bagaimana buruh memperlakukan Mayday sebagai hari libur keluarga, dengan membawa serta seluruh keluarganya, termasuk hewan peliharaan mereka.
Berdirinya Serikat Buruh Solidaritas Rakyat (SBSR) di Sukabumi berawal di PT Gunung Salak Sukabumi (PT. GSS), pada 2012. Saat itu para buruh menghadapi persoalan terkait BPJS Kesehatan yang tidak dapat digunakan karena masih tercatat di asuransi perusahaan. Ironisnya, asuransi perusahaan tersebut juga tidak dapat digunakan karena status BPJS mereka aktif. Akibatnya, ketika buruh akan menggunakannya […]
Menurut International Labour Organization (ILO), dialog sosial itu mencakup perundingan, konsultasi, dan pertukaran informasi antara wakil dari pemerintah, pengusaha dan buruh/serikat buruh untuk membahas isu-isu seputar ketenagakerjaan demi mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Dalam kerangka tripartit ini, serikat buruh diposisikan sebagai mitra setara dengan fungsi representasi, kontrol sosial dan advokasi kelas buruh. Namun, realitas di […]
Tulisan ini merupakan pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili pandangan organisasi manapun. Sehari sebelum Mayday 2025, salah satu kawan bertanya pada saya melalui WhatsApp “Kamu ke Monas atau ke DPR?” Saya merasa, ini pertanyaan yang sangat tricky karena jawaban saya selanjutnya dapat memberikan persepsi bagi kawan saya tersebut apakah saya bersama dia atau tidak. Jawaban […]