MAJALAH SEDANE

Memuat halaman...

Sedane

Majalah Perburuhan

Relokasi dan Ekspansi Pabrik sebagai Strategi Perburuan Biaya Produksi Lebih Murah

Memburu Biaya Produksi Lebih Murah

Wilayah Perluasan dan Perpindahan Pabrik

Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang, Surabaya, Karawang, PurwakartaJawa Barat (Indramayu, Cirebon, Subang, Majalengka, Cianjur, Sukabumi); Jawa Tengah (Kendal, Boyolali, Jepara, Grobogan, Tegal, Brebes); Jawa Timur (Gresik, Madiun, Ngawi, Bojonegoro)
Banjir, air kotor, macet, pungutan liarPemerintah pusat membangun skema konektivitas nasional berupa jalan tol, pelabuhan, sambungan internet, layanan satu atap investasi. Pemerintah daerah menyiapkan lahan untuk industri.
Kenaikan upah minimumPromosi upah minimum murah
Harga tanah semakin mahal, pasokan air menurun dan berebut dengan perhotelanTanah murah, air berlimpah, negara membantu pembebasan lahan.
Kawasan industri semakin padatPerda-Perda kawasan industri dan penyediaan lahan
Hak-hak buruh telah dibakukan dalam Perjanjian Bersama atau PKB (Perjanjian Kerja Bersama)Belum ada peraturan di tingkat perusahaan
Serikat buruh relatif kuat, buruh lebih kritis dan mampu melakukan demonstrasiBuruhnya lebih baru dan serikat buruh relatif belum terbentuk

Menaklukkan Buruh, Memperbesar dan Mengalirkan Keuntungan

Perbandingan Upah Minimum Wilayah Lama dan Baru

 202120222023
Tegal1.958.0001.968.4462.106.238
Brebes1.866.7231.885.0192.018.837
Grobogan1.890.0001.894.0322.029.569
Semarang2.810.0252.835.0213.060.349
Kota Surabaya4.300.4794.375.4794.525.479
Kota Tangerang4.262.0154.285.7994.584.519
DKI Jakarta4.416.1864.453.7244.901.798
NoPabrik lamaPabrik baru
1Menceramahi buruh agar patuh demi kemajuan perusahaan: ‘Jika perusahaan maju, buruh sejahtera’, ‘jangan banyak menuntut nanti order dicabut’, ‘pabrik adalah sawah ladang kita’, ‘buruh harus bersyukur dapat kerjaan’.Membuka pabrik baru
2Mengurangi buruh secara bertahap dengan skema pensiun dini atau pengunduran diri sukarela. Beberapa departemen mulai ditutup bertahap.Perekrutan dimulai
3Mesin dan bahan material dipindahkan bertahap. Menawarkan buruh level leader untuk men-training buruh di tempat baru alias ‘transfer teknik penaklukan buruh’.Pemasangan mesin. Pabrik mulai beroperasi dengan produksi dan merek yang sama.
4Menangguhkan upah minimum.Pabrik baru beroperasi. Jika produksi reject dikerjakan oleh pabrik lama.
5Menolak kenaikan upah minimum, mengancam akan menutup atau memindahkan pabrik.Jumlah produksi semakin banyak. Jam lembur bertambah
5Pabrik lama tutup atau mengurangi jumlah buruh.Produksi stabil. Replikasi model kekerasan dari pabrik lama

Pemasok Tidak Pernah Takut oleh Buyer

Replikasi Kekerasan dan Pelecehan di Wilayah Lama dan Baru

NoPraktik LamaPraktik baruTujuan utama
1Jam molor, jam loyalitas, skorsingJam skorsing, jam molor, jam SS (sampai selesai)Penambahan kerja tanpa dibayar
2Kontrak jangka pendek di bagian inti produksi. Untuk menghindari gugatan hukum, model perpanjangan kontrak melalui fase jeda sehari, dua hari atau sebulan. Tujuannya agar tidak dikategorikan ‘terus-menerus’.Kontrak jangka pendek di bagian inti produksi per tiga bulan jeda sehari. Kontrak lagi tiga bulan, dan seterusnya. Berdalih pabrik baru dan produk baru.Hanya membayar upah minimum, tidak membayar THR, tidak ada uang pesangon
3Memecat buruh dengan ancaman pidana, melanggar peraturan perusahaan, tidak disiplin dalam bekerjaMemecat buruh dengan ancaman pidana, melanggar peraturan perusahaan, tidak disiplin dalam bekerja.Memecat tanpa pesangon atau sekehendak perusahaan
4Mendirikan serikat buruh tandingan atau membujuk serikat buruh agar menyetujui kebijakan-kebijakan manajemen.Mendirikan serikat pekerja mandiri atau SPTP dan menyebut serikat buruh yang berfederasi sebagai serikat buruh politik.Menciptakan serikat buruh yang patuh pada manajemen
5Merekrut buruh melalui ormas, tokoh masyarakat, karang taruna.Membuka lowongan kerja level operator dengan persyaratan yang relatif longgar, misalnya menyebut memiliki keterampilan menjahit dan pengalaman tidak diutamakan.Merekrut buruh yang patuh
6Menyediakan fasilitas kerja (toilet, kantin, ruang ganti) sekadarnya, mengancam menutup pabrik jika buruh menuntut perbaikan kondisi kerja dan upah layak.Menyebut upah minimum, BPJS, uang lembur sebagai fasilitas bukan hak.Mendapatkan buruh yang patuh
7Bentuk-bentuk kekerasan verbal dan nonverbalBerkenalan dengan jam kerja dan target produksi.Pengendalian buruh dan pencapaian target produksi

Serikat Buruh Bapack-Bapack dan Pengorganisasian Centang Biru

SERIKAT BURUH PELAYANANSERIKAT BURUH PENGORGANISASIAN
• Serikat buruh dipandang sebagai pihak luar, pihak ketiga. Tidak jarang serikat buruh dibentuk oleh manajemen untuk memenuhi kode etik bisnis.• Para buruh menggalang kekuatan untuk membentuk serikat buruh di tempat kerja maupun di luar tempat kerja.
• Individu-individu ‘hebat’ di serikat buruh mengorbankan sumber dayanya untuk merekrut dan mendidik basis baru dan mengatakan: “Ini-lah hasil kader saya,” “Ini-lah hasil didikan saya”.• Setiap orang di serikat buruh memiliki tugas untuk mengajak buruh yang belum berserikat. Mereka pun saling berbagi sumber daya untuk menguatkan serikat buruh.
• Serikat buruh adalah kegiatan para pekerja atau karyawan, yang hanya membicarakan masalah-masalah hukum ketenagakerjaan.• Serikat buruh adalah wadah belajar bagi kelas buruh. Masalah buruh tidak terbatas pada hukum ketenagakerjaan. Serikat buruh memperbanyak jaringan untuk menambah kekuatan dan dukungan.
• Pengurus serikat buruh menggurui anggota bahwa para pengurus akan memecahkan masalah buruh.• Para buruh menggali dan meneliti persoalan kerja untuk dipecahkan bersama
• Memercayakan atau meminta pendapat manajemen untuk memilih pengurus.• Pengurus serikat buruh dipilih oleh buruh
• Tujuan serikat buruh agar lebih harmonis dengan manajemen• Tujuan serikat buruh agar anggota memiliki kekuatan untuk melindungi dan meningkatkan hak buruh
• Pengurus serikat buruh menjual jasa pelayanan dan asuransi perlindungan. Para anggota harus patuh membayar iuran.• Pengurus serikat buruh menyelenggarakan pendidikan dan pengorganisasian dan mendorong para anggota menemukan jalan keluar dari masalah yang mereka hadapi. Iuran diperlukan demi menjalankan program-program serikat buruh.
• Pengurus marah karena anggota membuat kegiatan pendidikan mandiri dan menganggapnya sebagai gangguan terhadap organisasi• Pengurus mendorong agar anggota menyelenggarakan kegiatan secara mandiri
• Buruh otomatis menjadi anggota dan tiba-tiba disodorkan form penarikan iuran• Buruh diajak berorganisasi, dilibatkan dalam pendidikan. 
• Mempercayakan sepenuhnya kepada pengurus serikat buruh untuk merekrut (menjaring anggota).• Serikat membentuk divisi pengorganisasian; buruh didorong mengembangkan dan menguatkan anggota melalui pengorganisasian dan pendidikan.
• Kegiatan pertemuan harus dilaksanakan dengan formal dari surat menyurat, tempat hingga materi pertemuan.• Pertemuan diadakan formal dan informal, serius tapi santai. Tempat pertemuan kadang di rumah anggota atau tempat-tempat yang dapat melibatkan anggota lebih banyak.
• Tujuan serikat buruh hanya merekrut, menambah anggota dan memastikan iuran berjalan.• Perekrutan adalah bagian dari pengorganisasian untuk memperbanyak barisan perlawanan.
• Hasil yang dicapai berjangka pendek.• Hasil-hasil diperoleh melalui upaya yang tiada henti.
• Para buruh menyalahkan serikat buruh ketika para pengurus dianggap gagal. Sedangkan para pengurus menyalahkan anggota yang tidak kompak. Ketika memenangkan perjuangan, para pengurus mengaku sebagai jerih payah pengurus.• Pengurus dan anggota bersama-sama memutuskan dan memecahkan masalah. Kekalahan dan kemenangan adalah hasil kerja bersama, bahkan selalu menghargai kemenangan kecil.
• Para pengurus marah kepada para anggota yang tidak menghadiri rapat atau tidak berpartisipasi. Mereka marah karena anggota mengkritik, ‘Jangan hanya mengkritik tapi berikan solusi’, ‘Patuhi instruksi kami’.• Para pengurus berusaha menciptakan metode agar para anggota dapat terlibat dalam kegiatan serikat buruh. Para pengurus mendengarkan kritik dari para anggota. Para pengurus mengatakan, ‘Apa saran dari anggota?’.
• Para anggota mengeluh, mereka membayar iuran dan serikat buruh tidak melakukan apa-apa.• Para anggota memihak kepada serikat buruh dan memberi sumbangan (kontribusi) pada kegiatan. Serangan terhadap serikat buruh dipandang sebagai serangan terhadap diri mereka.
• Para pengurus mengatakan, ‘Kami mengadvokasi anggota, siapa yang mengadvokasi kami’• Kita sama-sama berjuang
• Setiap manajemen bertindak, para pengurus bereaksi dan menyelamatkan diri bahkan memarahi anggotanya yang telah membuat manajemen marah.• Serikat buruh memiliki agendanya sendiri: anggota terlibat dan menghindari campur tangan manajemen.
• Para pengurus mengatakan, “Anggota tidak perlu dilibatkan karena mereka cape bekerja. Biar kami yang menyelesaikan.”• Ini adalah serikat buruh kita, ayo kita berjuang.
• Pengurus mengatakan, “Perempuan tidak perlu jadi pengurus. Karena akal mereka lemah dan terlalu sibuk”.• Perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama untuk membangun serikat buruh.
• Manajemen memiliki hak. Tugas pengurus adalah memastikan bahwa manajemen tidak melanggar hak normatif• Buruh dan serikat buruh memiliki hak berunding dan mogok. Serikat buruh berjuang agar hak buruh melampaui hak normatif.

Penulis

Syarif Arifin
Lembaga Informasi Perburuhan Sedane