MAJALAH SEDANE

Memuat halaman...

Sedane

Majalah Perburuhan

Kategori: Sastra Buruh

Tulang Rusuk (Bagian 3)

Manusia berencana tapi Allah yang menentukan. Tadinya kalau aku sudah mulai kerja Apip mau dititipkan di rumah orang tuaku. Jarak rumah orangtua dan mertuaku tidak terlalu jauh. Waktu itu, akhir cuti melahirkanku adalah 20 Juli. Tapi tanggal 12 Juli 2012 aku mendengar kabar kalau buruh di tempatku bekerja demo. Aku mendengar kabar ini dari Yuli […]

Tulang Rusuk (Bagian 2)

Syawal tahun 1999. Di pernikahan Bi Nupus, adik bungsu ibuku. Aku saat itu menjadi pagar ayu sedang asyik melihat penampilan salah seorang biduan. Dia asyik bernyanyi sambil goyang Kopi Dangdut. Tiba-tiba di depanku sudah berdiri seorang laki-laki dengan kemeja kotak-kotak dipadukan dengan celana jeans biru. Kira-kira tingginya 170 sentimeter. Sawo matang. Hidungnya lumayan mancung. Matanya […]

Tulang Rusuk (Bagian 1)

“Plak!” Untuk kedua kalinya tangan kanan suamiku mampir di pipi kananku. Rasa panas dan sakit menjalar. Sekuat tenaga aku tahan agar tidak menangis. Aku tidak mau orang mendengar keributan di rumahku. Kulihat sekilas Apip di pintu dapur, anak pertamaku, menyaksikan pertengkaran kami. Wajahnya datar. Matanya menatap kosong. Kulihat ada kesedihan. Belum berakhir. Kali ini tinju […]

Jalan Terjal Mencari Keadilan

Sore yang cerah, angin yang semilir, gemerisik suara dedaunan menemani setiap langkah kakiku Di setiap putaran, beberapa ekor kucing gembul tampak rebah bersantai di bawah pohon yang rindang. Taman ini dikenal ramah dengan binatang berbulu itu, di kuping mereka tampak terpotong sedikit sebagai tanda telah disteril. Bila jam 16:00 WIB tiba, seorang perempuan akan meletakkan […]

Puisi-puisi Nonon Cemplon

Anaku Kau Pejuang Demokrasi* Anak sayang, ibu merindukanmuIbu rindu senyumuIbu rindu memelukmuIbu rindu kenakalanmu Anakku sayang,Ibu tau di dunia ini tak ada yg abadiSemua yg hidup pasti matiTapi kepergianmu meninggalkan luka di hati Sepatu itu menginjak-injak kepalamuPentungan itu memukul badanmuPeluru itu menembus kepalamuTangan-tangan aparat itu menyiksamuDi baju mereka ada tetesan darahmu Anakku sayang, sakitmu adalah […]

Puisi-Puisi April Perlindungan

Puisi-Puisi April Perlindungan

DI JAKARTA Geulis,Akang telah di ibu kota,Nafas disini tercekat udara pekat,Pagi, tubuh bagai dibui,Siang seperti bayangan,Malam terasa dirajam. Apa yang harus Akang kabarkan padamu di desa?Tentang tubuh tersisa tulang,Hidup gali tutup lobang,Tanpa harta berbalik utang? Geulis,Akang di ibu kota,Tiada peluang masa depan,Pintu ditutup rapat penguasa,Jendela dijaga oligraki,Akang tak dapat berbuat jika tak ada garis darah […]

Puisi-Puisi Rara Sahasika

Puisi-Puisi Rara Sahasika

Fatimah Fatimah,Gadis desa merindu kota,Meninggalkan sawah, sapi, dan ternak ayam. Fatimah sulung memikul harap,Bagi 3 adik yang sekolah dasar,Di pundaknyalah,Orangtua bersimpuh, Agar hidup terus merangkak. Di kota,Fatimah menyusuri pabrik demi pabrik,Berbekal amplop cokelat lamaran kerja.Namun Fatimah belum beruntung,Satpam di pabrik-pabrik itu bilang,Tidak ada lowongan pekerjaan,Yang ada adalah PHK karyawan. Fatimah tak patah arang,Kakinya terus melangkah,Menyusuri ruko […]