MAJALAH SEDANE

Memuat halaman...

Sedane

Majalah Perburuhan

Buruknya Sistem K3 adalah Bentuk Sistem Kerja Paksa 

Kerja paksa atau forced labour adalah pelanggaran hak asasi yang berat. Kerja paksa memiliki kaitan erat dengan kondisi kerja yang buruk, tingginya angka kecelakaan, dan angka kematian di tempat kerja. Hal ini terjadi karena kerja paksa secara sistematis meniadakan hak, suara, dan keselamatan buruh. Sifat eksploitatif dan memaksa inilah yang menjadi akar dari praktik berbahaya […]

»
Buruknya Sistem K3 adalah Bentuk Sistem Kerja Paksa 

Kerja paksa atau forced labour adalah pelanggaran hak asasi yang berat. Kerja paksa memiliki kaitan erat dengan kondisi kerja yang buruk, tingginya angka kecelakaan, dan angka kematian di tempat kerja. Hal ini terjadi karena kerja paksa secara sistematis meniadakan hak, suara, dan keselamatan buruh. Sifat eksploitatif dan memaksa inilah yang menjadi akar dari praktik berbahaya […]

Teriakan Buruh, Tak Didengar

Aku buruhAku tak hina, tapi dihinakanAku buruhDiserang kehormatannya Aku buruh Aku berteriak, tapi tak ada yang mendengarAku buruhDilecehkan, diintimidasi, dan diperlakukan tak adil Aku buruh Tak punya kuasaSuaraku tak didengar Laporanku, keluhanku, protesku diabaikanCemoohan untukku jadi makanan sehari-hariku Wahai sang penguasaAku buruh yang tak henti bersuaraMasihkah kalian tak mendengar?Masihkah kalian tak melihat? Wahai sang penguasaAku buruh perempuankau anggap […]

»
» Artikel Terbaru

Mengenang Bambang Harri (Jember, 5 Juli 1959  –  Bandung, 23 Februari 2008)

Berminggu-minggu Bambang Harri terbaring di rumahnya. Sakit. Hari itu ia dilarikan ke Rumah Sakit Santo Yusuf, Bandung, setelah mengeluh sesak nafas. Berita menyebar cepat melalui telepon dan pesan singkat (sms). Keluarga dan teman-teman dekat bergantian menemaninya di rumah sakit. Beberapa kawan dari luar kota berdatangan menjenguk. Di ruang tunggu bangsal rumah sakit dering telepon genggam […]

‘Istirahatlah Kata-kata’ dan Generasi Millenial

Hingga Minggu kedua Januari 2017 linimasa media sosial saya diramaikan tentang sosok Wiji Thukul dan film Istirahatlah kata-Kata. Film tersebut diputar serentak di 19 Januari di 19 Kota. Tak berhenti dengan jumlah tersebut, bertambah pula beberapa kota lainnya. Per 24 Januari, saya pun berkesempatan menghadiri salah satu rangkaian acara untuk mengenang Wiji Thukul, di Taman […]

20 Februari: Cukup Dikenang, Tidak untuk Diulang

Dua tahun lalu, di sebuah diskusi serikat buruh di Bekasi Jawa Barat. Seorang pengurus serikat buruh mengeluhkan pertumbuhan cepat jumlah serikat buruh dan keadaan perburuhan semakin tidak menentu. Ia menandaskan bahwa pada zaman dulu, serikat buruh bersatu dipayungi FBSI (Federasi Buruh Seluruh Indonesia). Baru-baru ini pun tersiar kabar. Ada keinginan dari beberapa federasi serikat buruh […]

Sial, Handphonenya dimatikan…

Gafur Gavara[1] Suatu petang selepas Magrib di sebuah warung jamu di pinggiran ibu kota. Di luar sana suara hujan rintik, ditimpali parau teriakan kenek memanggil-manggil penumpang dan deru angkot yang ngetem dan lalu-lalang. Kami duduk melamun menghalau lelah, disertai beberapa gelas kecil bening jamu kuat, kawan sejati bagi kami untuk berlomba-lomba mengais rezeki. “Bray, maneh […]

Emak-emak Militan (5): Pengorganisasian, bukan keanggotaan otomatis

Syarif Arifin “Emak-emak ini terbagi dua. Ada yang bekerja dan ada yang tidak. Emak-emak PDK ini sudah teruji. Banyak pengalaman yang didapat,” kata Kokom. Bagaimana perempuan pembuat sepatu Adidas dan Mizuno itu berpartisipasi di organisasi? Berhadapan dengan represi yang rumit metodologi pembangunan serikat buruh diuji. Rerata pendidikan perempuan tersebut sekolah menengah atas, sisanya adalah sekolah […]

Emak-emak Militan (4): Perlawanan dan Perempuan

Syarif Arifin Protes yang diinisiasi oleh buruh PT PDKB tidak lazim. Mereka tidak memilih menyelesaikan kasus ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI). Munculnya isu suap hakim adhoc di PHI Jawa Barat, mendorong ketikdapercayaan terhadap PHI. Ada pula kejadian langsung yang mendorong pilihan tersebut. Kokom Komalawati dan Djamal Fikri adalah dua pengurus yang menolak pemecatan dengan dalih […]

Emak-emak Militan (3): Strategi menghancurkan serikat buruh

Syarif Arifin Aksi piket tiap Minggu di Tugu Adipura Kota Tangerang. (Foto: Dokumentasi SBGTS GSBI PT PDKB) Dari 1300 buruh yang dipecat tidak semua bertahan. Saat ini yang tersisa hanya 346 orang. Mereka berhadapan dengan kekuatan yang tidak dapat diremehkan, Panarub Group. Sebelum dinyatakan tutup pada Desember 2013, buruh menuntut dipekerjakan kembali. Manajemen PT PDKB […]

Emak-emak Militan (2): Ketika waktu dihabiskan di tempat kerja

Syarif Arifin Demonstrasi 700 payung di depan PT PDKB, menuntut dipekerjakan dan dibayarnya rapelan upah minimum, pada 2012. (Foto: Dokumentasi SBGTS GSBI PT PDKB) Januari dan Februari 2017, para buruh akan berunding kembali. Jika tidak membuahkan hasil, Juli mendatang kasus PT PDKB genap lima tahun. Keberanian buruh pembuat sepatu Adidas dan Mizuno itu tidak dapat […]

Emak-emak Militan (1): Taktik-taktik Perlawanan Perempuan Pembuat Sepatu Mizuno dan Adidas

Syarif Arifin Juli 2017, kasus 1300 buruh sepatu Adidas dan Mizuno di PT Panarub Dwikarya Benoa Tangerang Banten genap lima tahun. Lebih dari 135 kali demonstrasi dilakukan, rekomendasi dari sebelas negara dikantongi, aksi piket tiap Kamis dan Minggu dan kampanye media sosial masih dilangsungkan. Kasus mereka disidangkan di Komite Kebebasan Berserikat Organisasi Perburuhan Internasional (ILO). […]