MAJALAH SEDANE

Memuat halaman...

Sedane

Majalah Perburuhan

Tidak Sejernih Suara dari Earphone (Bagian 1)

Pada 2013, saya mengikuti perpindahan suami ke Sukabumi. Kepindahan itu mengantarkan saya kenal daerah berbudaya Sunda. Tinggal di tengah desa yang sehari-hari mengunakan bahasa Sunda dengan dialek Sukabumi. Perlahan saya beradaptasi meski masih susah berkomunikasi. Saya dikelilingi orang-orang Sunda baik itu di lingkungan rumah, di tempat kerja maupun di pengajian.  Di Sukabumi saya melihat pepohonan […]

»
Tidak Sejernih Suara dari Earphone (Bagian 1)

Pada 2013, saya mengikuti perpindahan suami ke Sukabumi. Kepindahan itu mengantarkan saya kenal daerah berbudaya Sunda. Tinggal di tengah desa yang sehari-hari mengunakan bahasa Sunda dengan dialek Sukabumi. Perlahan saya beradaptasi meski masih susah berkomunikasi. Saya dikelilingi orang-orang Sunda baik itu di lingkungan rumah, di tempat kerja maupun di pengajian.  Di Sukabumi saya melihat pepohonan […]

Kekerasan Budaya Pasca 1965: Membuka Selimut Kekerasan Tersembunyi Orde Baru

“Sebagai serikat pekerja di Indonesia yang setia kepada nilai-nilai Pancasila, kita harus mencegah agar paham komunisme tidak masuk dalam serikat pekerja. Itu sangat berbahaya!” Hantu komunisme terus bergentayangan di kancah perpolitikan –baik elit maupun akar rumput– di Indonesia. Hampir 37 tahun setelah Perang Dingin berakhir dan lebih setengah abad setelah Partai Komunis Indonesia (PKI) dibubarkan […]

»
» Artikel Terbaru

Tidak Sejernih Suara dari Earphone (Bagian 1)

Pada 2013, saya mengikuti perpindahan suami ke Sukabumi. Kepindahan itu mengantarkan saya kenal daerah berbudaya Sunda. Tinggal di tengah desa yang sehari-hari mengunakan bahasa Sunda dengan dialek Sukabumi. Perlahan saya beradaptasi meski masih susah berkomunikasi. Saya dikelilingi orang-orang Sunda baik itu di lingkungan rumah, di tempat kerja maupun di pengajian.  Di Sukabumi saya melihat pepohonan […]

Kekerasan Budaya Pasca 1965: Membuka Selimut Kekerasan Tersembunyi Orde Baru

“Sebagai serikat pekerja di Indonesia yang setia kepada nilai-nilai Pancasila, kita harus mencegah agar paham komunisme tidak masuk dalam serikat pekerja. Itu sangat berbahaya!” Hantu komunisme terus bergentayangan di kancah perpolitikan –baik elit maupun akar rumput– di Indonesia. Hampir 37 tahun setelah Perang Dingin berakhir dan lebih setengah abad setelah Partai Komunis Indonesia (PKI) dibubarkan […]

Pledoi Septia Dwi Pertiwi

Rabu, 18 Desember 2024, di Hadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta, Septia Dwi Pertiwi membacakan pledoi sebagai pembelaan atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum. Septia adalah buruh perempuan yang dikriminalisasi oleh mantan bosnya, Jhon LBF atas tuduhan pencemaran nama baik. Septia dituntut satu tahun penjara dan denda Rp.50 juta. Dalam pledoinya Septia menegaskan komentarnya di media […]

Pemecatan dan Kesehatan Mental

Agus  (bukan nama sebenarnya), buruh manufaktur di Bogor diberitahu oleh atasannya melalui Whatsapp pada pukul 8 malam di bulan Juni 2024. Pesan tersebut seperti lonceng kematian untuknya. Setelah mendapatkan pesan, Agus hanya memandang layar handphone dan bersandar pada dinding kontrakan. Ia melihat kepada istri dan dua anaknya yang tertidur lelap. Tidak banyak yang bisa dilakukannya […]

Ojol Perempuan vs Algoritma Patriarki

“Mamah kerja dulu, ya. Adek tunggu di rumah sama kakak!” Kalimat itu  sering diucapkan Marsha (bukan nama sebenarnya) kepada anak bungsunya sebelum berangkat bekerja. Marsha adalah pengemudi ojol. Anak bungsunya yang berusia empat tahun sering menangis tak mau ditinggal oleh ibunya. “Jadi, bagaimana kalau anaknya nangis sebelum berangkat kerja?” tanya saya penasaran. Marsha menundukkan kepala. […]

Septia vs Bos dan Aparatus Negara

Septia Dwi Pertiwi (25 tahun), perempuan muda berkerudung, tanpa perhiasan dan buruh tidak berserikat. Sejak awal 2023, berhadapan dengan hukum, pengacara, aparat penegak hukum dan pengadilan. Ia dituduh dan dilaporkan mantan bosnya, Jhon LBF, kepada Polda Metro Jaya dengan tuduhan pencemaran nama baik, pada Januari 2023. Di media sosial X Septia menulis bahwa pemilik tempat […]

Menumpahkan Kemarahan

Aksi massa 22 Agustus diramaikan dengan tagar #DaruratDemokrasi #KawalPutusanMK #ReformasiDihabisi di media sosial. Tagar tersebut disertai poster berlatar biru tua bertuliskan ‘PERINGATAN DARURAT’ beserta logo burung garuda kuning memudar di bawahnya.  Tagar tersebut merupakan buntut rencana badan legislasi DPR RI yang mengabaikan Putusan MK. Untuk sebagian pengamat politik dan ahli hukum tindakan DPR RI tersebut […]

Ojol Adalah Pekerja Tetap, Hapuskan Status Mitra!

Kementerian Ketenagakerjaan, berencana untuk menghapuskan status mitra bagi pengemudi ojek online (ojol) karena tidak memberikan hak-hak ketenagakerjaan dan perlindungan secara penuh.  Untuk menjamin terpenuhinya hak-hak pekerja, Plt Menteri Ketenagakerjaan Airlangga Hartarto akan membuat regulasi berbentuk Peraturan Menteri Ketenagakerjaan bagi perlindungan pekerja platform termasuk taksi online (taksol) dan kurir. Persoalan status mitra sudah lama diprotes sejak […]

Pernyataan sikap Persatuan Perjuangan Rakyat Indonesia (P2RI)

“Kenaikan Upah Minimum 6,5 Persen, Tidak Akan Meningkatkan Daya Beli Keluarga Buruh” Per 29 November 2024 bertempat di Istana Negara Presiden Prabowo mengumumkan, rata-rata kenaikan upah minimum 2025 sebesar 6,5 persen. Keputusan tersebut dibuat setelah, Presiden Prabowo mengadakan pertemuan dengan pimpinan-pimpinan serikat buruh di Istana Negara. Prabowo hanya menambah kenaikan 0,5 persen dari usulan Menaker […]