MAJALAH SEDANE

Memuat halaman...

Sedane

Majalah Perburuhan

“Just Transition”, Privatisasi Ketenagalistrikan dan Perlawanan

Tantangan Membangun Perjuangan Kolektif Serikat Pekerja Sektor Energi Pertanyaan awal yang mengemuka saat buku ini digagas adalah apakah transisi energi memberikan manfaat besar untuk kaum pekerja? Pertanyaan yang tidak mudah dijawab dengan: ya atau tidak. Meskipun transisi energi merupakan perdebatan lama sebagai evolusi gagasan terkait kebijakan energi global, tapi dalam kenyataannya masih terjadi perbedaan penafsiran […]

»
“Just Transition”, Privatisasi Ketenagalistrikan dan Perlawanan

Tantangan Membangun Perjuangan Kolektif Serikat Pekerja Sektor Energi Pertanyaan awal yang mengemuka saat buku ini digagas adalah apakah transisi energi memberikan manfaat besar untuk kaum pekerja? Pertanyaan yang tidak mudah dijawab dengan: ya atau tidak. Meskipun transisi energi merupakan perdebatan lama sebagai evolusi gagasan terkait kebijakan energi global, tapi dalam kenyataannya masih terjadi perbedaan penafsiran […]

Kenapa Serikat Buruh Belum Merangkul Gig Workers?

Kegagalan serikat buruh tradisional dalam mengorganisasikan gig workers tidak dapat kita pahami sebagai kelemahan taktis atau kesalahan strategi perjuangan buruh. Fenomena ini justru mencerminkan adanya transformasi mendasar dalam relasi perburuhan kapitalis yang semakin kompleks dan dinamis. Melalui kerangka teori alienasi Karl Marx, dapat kita pahami bahwa gig economy menghadirkan bentuk-bentuk alienasi baru yang tidak hanya […]

»
» Artikel Terbaru

‘Istirahatlah Kata-kata’ dan Generasi Millenial

Hingga Minggu kedua Januari 2017 linimasa media sosial saya diramaikan tentang sosok Wiji Thukul dan film Istirahatlah kata-Kata. Film tersebut diputar serentak di 19 Januari di 19 Kota. Tak berhenti dengan jumlah tersebut, bertambah pula beberapa kota lainnya. Per 24 Januari, saya pun berkesempatan menghadiri salah satu rangkaian acara untuk mengenang Wiji Thukul, di Taman […]

20 Februari: Cukup Dikenang, Tidak untuk Diulang

Dua tahun lalu, di sebuah diskusi serikat buruh di Bekasi Jawa Barat. Seorang pengurus serikat buruh mengeluhkan pertumbuhan cepat jumlah serikat buruh dan keadaan perburuhan semakin tidak menentu. Ia menandaskan bahwa pada zaman dulu, serikat buruh bersatu dipayungi FBSI (Federasi Buruh Seluruh Indonesia). Baru-baru ini pun tersiar kabar. Ada keinginan dari beberapa federasi serikat buruh […]

Sial, Handphonenya dimatikan…

Gafur Gavara[1] Suatu petang selepas Magrib di sebuah warung jamu di pinggiran ibu kota. Di luar sana suara hujan rintik, ditimpali parau teriakan kenek memanggil-manggil penumpang dan deru angkot yang ngetem dan lalu-lalang. Kami duduk melamun menghalau lelah, disertai beberapa gelas kecil bening jamu kuat, kawan sejati bagi kami untuk berlomba-lomba mengais rezeki. “Bray, maneh […]

Emak-emak Militan (5): Pengorganisasian, bukan keanggotaan otomatis

Syarif Arifin “Emak-emak ini terbagi dua. Ada yang bekerja dan ada yang tidak. Emak-emak PDK ini sudah teruji. Banyak pengalaman yang didapat,” kata Kokom. Bagaimana perempuan pembuat sepatu Adidas dan Mizuno itu berpartisipasi di organisasi? Berhadapan dengan represi yang rumit metodologi pembangunan serikat buruh diuji. Rerata pendidikan perempuan tersebut sekolah menengah atas, sisanya adalah sekolah […]

Emak-emak Militan (4): Perlawanan dan Perempuan

Syarif Arifin Protes yang diinisiasi oleh buruh PT PDKB tidak lazim. Mereka tidak memilih menyelesaikan kasus ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI). Munculnya isu suap hakim adhoc di PHI Jawa Barat, mendorong ketikdapercayaan terhadap PHI. Ada pula kejadian langsung yang mendorong pilihan tersebut. Kokom Komalawati dan Djamal Fikri adalah dua pengurus yang menolak pemecatan dengan dalih […]

Emak-emak Militan (3): Strategi menghancurkan serikat buruh

Syarif Arifin Aksi piket tiap Minggu di Tugu Adipura Kota Tangerang. (Foto: Dokumentasi SBGTS GSBI PT PDKB) Dari 1300 buruh yang dipecat tidak semua bertahan. Saat ini yang tersisa hanya 346 orang. Mereka berhadapan dengan kekuatan yang tidak dapat diremehkan, Panarub Group. Sebelum dinyatakan tutup pada Desember 2013, buruh menuntut dipekerjakan kembali. Manajemen PT PDKB […]

Emak-emak Militan (2): Ketika waktu dihabiskan di tempat kerja

Syarif Arifin Demonstrasi 700 payung di depan PT PDKB, menuntut dipekerjakan dan dibayarnya rapelan upah minimum, pada 2012. (Foto: Dokumentasi SBGTS GSBI PT PDKB) Januari dan Februari 2017, para buruh akan berunding kembali. Jika tidak membuahkan hasil, Juli mendatang kasus PT PDKB genap lima tahun. Keberanian buruh pembuat sepatu Adidas dan Mizuno itu tidak dapat […]

Emak-emak Militan (1): Taktik-taktik Perlawanan Perempuan Pembuat Sepatu Mizuno dan Adidas

Syarif Arifin Juli 2017, kasus 1300 buruh sepatu Adidas dan Mizuno di PT Panarub Dwikarya Benoa Tangerang Banten genap lima tahun. Lebih dari 135 kali demonstrasi dilakukan, rekomendasi dari sebelas negara dikantongi, aksi piket tiap Kamis dan Minggu dan kampanye media sosial masih dilangsungkan. Kasus mereka disidangkan di Komite Kebebasan Berserikat Organisasi Perburuhan Internasional (ILO). […]

The Lady Lies, Siluman Dedemit

Bambang Dahana   Hari sudah malam, waktunya bersantai. Karena perut kembali lapar, saya ke dapur membikin nasi goreng, sementara komputer di meja kerja tetap memutar musik secara acak. Dari pengeras suara meluncur satu lagu lama, yang dulu sering saya dengarkan bahkan sampai berulang-ulang. Lagu berbahasa Inggris itu ditulis tahun 1978 oleh Anthony Banks.[1] Judulnya The […]